Pukul 6.30 pagi.
Pagi yang agak lewat hari ini untuk saya bangun. It's okay, Subuh first. You can catch up with her later. She's not gonna go anywhere.
Pukul 7.00 pagi, dia masih belum pulang, saya masih resah. Mana dia pergi? Ke mana saya harus mencarinya? Apa kali ini saya mampu mencarinya lagi? Tak mengapa, saya ada cara saya.
She's not gonna go anywhere.
She's not gonna go anywhere.
Pukul 7.15 pagi, saya bertanyakan ibu. "Where is my wife, ma?" Ibu hanya diam. Ibu leka mencedok nasi goreng ke dalam pinggan. "Just eat, and get ready for work." Saya masih bingung, mana isteri saya? Semalam dia ada. Saya masih merasa lembut rambutnya di pipi saya. Perang rambutnya seperti disinari cahaya matahari terbenam dari belakang, cantik. Sangat cantik.
"Kring! Kring!"
Saya terkejut, ini nada dering telefon siapa? And why the hell is my eyes seems cloudy suddenly? What is going on? Why am I having breakfast on my bed? Shit! Must be on hospital!
"Hoi, semayang Subuh, dah pukul 7 ni. Alarm pasang kuat nak mampus tapi sendiri tak bangun. Aku jotos jugak kepala lu karang!"
Eh, ni apahal Din duduk rumah mentua aku ni?
Cis, bujang lagi rupanya. Mangkuk punya mimpi.
Cis, bujang lagi rupanya. Mangkuk punya mimpi.
No comments:
Post a Comment